Translate

Wednesday, December 26, 2012

Lou Truda

He's an Indonesian linguist, he read one of the Indonesian poems that evening...terima kasih Lou!.

Monday, December 24, 2012

Thursday, December 20, 2012

Rory Hudson


Tony Heslin

Tony is talking about his beloved brother Brendan who was killed in action on 27th July 1945 and buried in Ambon War Cemetary, Indonesia. "It's very  moving Tony".
Also, all of us would to say ' Selamat (Happy) Hari (Day) Ulang (Repeat) Tahun (Year) - Happy Birthday 21/12/12

 

Sunday, December 16, 2012

Friday, November 2, 2012

Indonesian Consulate 1st December 2012


Falima

She read something, pls send us what you read that evening, thanks!

Friday, September 28, 2012

The Chief - the Indonesian Consul General & the Group

Falimah(?) thanks for the reading,  Sri Rahayu, (?)....you got the impression sometimes probably they got lost and ends-up at the Jembatan or they just wanted to find it out........

Wednesday, September 19, 2012

Maradona, Wiratno, Vitrio, The Chief, Dewi & Wirawan

 Thanks for coming - Terima kasih atas kedatangannya!

Qusthan, Yacinta, Nani & Daniel

 

Nani, Yacinta & Qusthan

Nani Pollard

BAYANG-BAYANG
(Sebuah Petanyaan Bagi M2 & Y)

Di keheningan malam
lembutnya sumilir angin
yang menuturkan manis,
bayang-bayang itupun hadir lagi seperti mimpi,
tanpa senyum
begitu tegarr seolah tak kan sirna
diterpa badai,
membuat diri ini tenggelam di kedalaman lautan
yang membiru
birunya pandang mata yang memukau

Di kehangatan mentari subuh
maraknya kicauan burung-burung
yang meraup madu dari bunga-bunga
yang terpaku dibelai mentari pagi,
hadirnya bayang yang bersemi dalam hati
yang lara dan kesedihan yang tak berujung,
hilang sudah tempat kuberpijak karna berpaling dari kenyataan hidup
yang terpana bayang menggoda yang selalu
resah menanti jawab

Spring - Nani Pollard

Mannix Foster


\Ketika aku melihat sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya



mataku terbuka betapa indahnya negri ini



dan ketika ku merasakan hal yang tak pernah kurasakan sebelumnya



hatiku terbuka betapa besarnya bangsa ini



hanya disini dirumahku yang membentang luas ke 4 penjuru



kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku



dan kupastikan tak kan ada yang mampu merebutnya dariku.



Hanya disini.. DI INDONESIA...

( Amazing! He memorised it!

Matthew Piscioneri


He read the English & Anton read the Indonesian part!



Why I like Melbourne
A very old-fashioned poem by Rolf Heimann

You’ll find no shark

In Noble Park,

It’s too far from the sea.

Snakes do not kill

In Yarraville

(another place to be).

 

And if you fear

The grizzly bear,

The tiger and the lion,

Kalau takut beruang, macan dan singa

Anda bisa pergi aman ke Ivanhoe

Ada tempat tidur buat rebahan

You safely go

To Ivanhoe

And find a bed to lie on.

 


Or you may dread the octopus,

The rhino or the nozerus,

The red-hot flowing lava,

The elephant,

The fire-ant -

You’re safe in Balaclava.

 

No killer whale

In Armadale,

No giant anaconda,

No poisonous frogs,

Nor falling logs,

You’re good in Moonee Ponda.

 

No giant beast

In Richmond East,

No ape and no hyena,

No killer bee

In Ripponlea.

Sleep tight in Murrumbeena.

 

And when your favorite aunt is dead,

‘Cause giant bats have killed her,

You can be reasonably sure

It wasn’t in St. Kilda.

KENAPA SAYA MENCINTAI MELBOURNE
Anda gak akan melihat hiu di Noble Park
Terlalu jauh dari laut
Ular gak bunuh orang
Di Yarraville
Dan kalau kau takut
Beruang buas
Harimau dan singa
Kau selamat
Ke Ivanhoe
Dan ada tempat tidur buat rebahan
Atau kau takut cumi-cumi
Badak atau nozerus
Lava merah panas
Gajah
Semut berbisa
Kau selamat di Balaclava
Tidak ada ikan paus ganas
Di Armadale
Tidak ada ular anaconda
Tidak ada kodok berbisa
Juga tidak ada balok kayu jatuh
Kau selamat di Moonee Ponda
Tidak ada beruang buas
Di Richmond East
Tidak ada monyet dan srigala
Tidak ada lebah berbisa
Di Ripponlea
Tidur nyenyak di Murrumbeena
Dan kalau Tante kesayangan kau meninggal
Karena kelelawar raksasa menggigitnya
Kau merasa yakin
Pasti bukan di St Kilda.
(Translated by Anton Alimin)

 

 

 

 

 

 

 







 
 

Yacinta Kurniasih



Renungan Agustus



Agustus tiba menyapa

Ada keheningan mengusik yang selalu datang bertandang ketika Juli usai

Kata langit diatas kepalaku

‘Apa artinya merdeka?

Apa artinya menjadi Indonesia?’



Kaki berhenti terhenyak sejenak

Menepuk kepala, mata dan telinga untuk tengadah ke atas dan menerawang



Kucoba kususuri tahun-tahun lama yang mengantar kita ada

Sebelum merah putih

Sebelum ada jati diri

Ketika tanah berpijak selalu berlari mengungsi

Ketika goni menjadi baju dan ketela tanpa rasa menjadi penyangga raga

Ketika untuk hidup sehari harus sembunyi dalam ratusan hari

Ada mesiu menyerbu

Ada meriam berdentam

Ada granat yang menyayat

Ada bambu runcing



Lalu lahirlah jiwa raga pemudi-pemuda

Dengan keberanian yang paling berani

Dengan darah yang membuncah

Dengan kematian yang beribu

Dengan kegigihan yang tanpa batas membawa kita ke tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus empat puluh lima.



Agustus masih disini

Kaki masih terhenyak

Ada rasa bersalah

‘Mengapa dulu aku tak disana?’

Ada limpahan rasa syukur yang tak terukur

‘Bagaimana aku mengucapkan terima kasihku?’

Ada rasa berdosa karena tanya yang selalu ada

‘Sudah siapkah aku untuk menjadi merdeka?’



Diujung langit bintang kecil berkedip menggoda seakan bertanya

‘Apa yang terjadi jika seandainya tidak ada tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus empat puluh lima?’



Kepalaku menggeleng dalam hening tanpa jawaban

Lalu kaki beranjak pergi membawa janji-janji untuk negeri

‘Harus kumulai dari diri sendiri

untuk mencintai pertiwi dengan apa yang kubisa.

Akan kucintai sesamaku dulu

Karena itulah artinya merdeka’



©Yacinta Kurniasih (Agusuts 2012)

Vitrio Naldi - Happy Birthday!

 
 
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
 
Supardi Djoko Darmono

Yana Millane


AKU MENDENGAR SUARA

Aku mendengar suara
jerit hewan yang terluka

Ada orang memanah rembulan
Ada anak burung terjatuh dari sarangnya

Orang orang harus dibangunkan
Kesaksian harus diberikan
Agar kehidupan bisa terjaga

I HEAR VOICES

I hear the sound
of wounded, screaming animals

There are men shooting at the moon
There are birds falling from their nests

It is time to rise
To bear witnes
To protest life.

Rendra, Yogyakarta 1974

 

Melissa

 
I WANT
 
I  want to love you
simply in words
unspoken the way the wood
gives itself to the flame
to become ash
 
I want to love
simply beyond all signs and symbols
the way the clouds
give themselves to the rain
to despair
forever
 
AKU INGIN
 
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
 
aku mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
 
 
Sapardi Djoko Damono, 1989

Lisa


67th Anniversary
An archipelago’s skilful craft,
from woven baskets to colourful ikat,
a first lady’s selendang of Padang,
worn with a golden ancestral necklace –
the celebration of cherished heritage.
The synchronization of Acehnese dancers,
nimble movement to drums’ beat,
Indonesia merdeka in the strains of ‘Indonesia Raya’,
and of ‘Advance Australia Fair’, Nature’s beauty rich and rare,
raised glasses celebrate both nations –
one with a president and the other a queen.
To an ensemble’s combination of traditional and modern sounds,
the intermingling of Melbourne’s cultural circles,
convivial friendship in circulation.

LHB

Qusthan


Dear Father

August 10, 2012

Dear Father,
You thought I wouldn’t know this
You thought your brother didn’t hear it
You evicted the angel of death in Malaka

You dealt with your own death
You sacrifice yourself for myself
You suffer for waiting my pending departure

Merely for the sake of my leaving
Simply for the sake of my study

I thought you already recognised these
That I will face the most difficult year in my life.
That I will face the leashed commemoration of yours on the first day I get back home.
Those are my preferences for the sake of goodness for your soul and body.

May Allah SWT increase Thou in peace
May Allah SWT increase me in knowledge
May Allah SWT increase our family in happiness

Brunswick, Melbourne, 21 Ramadhan 1433 / 10 August 2012
In the midst of winter, fasting, and sadness

Wendy Miller


TAK MAU

Banyak orang tak mau
Banyak orang tak mau banyak orang
Banyak orang tak mau sendiri di antara banyak orang

Dan orang tak mau
Sepi tak mau
Apa tak mau
Banyak yang tak mau

Dan akhirnya, banyak orang terpaksa
Mau tak mau.....

DON"T WANT

Lot's of people don't want
Lot's of people  don't want lot's of people
Lot's of people don't want to be alone
when there are lot's of people around

People don't want
Don't want to be lonely
What don't they want
They don't want lot's of things

And, finally, lots of people have no choice
whether they want to or not.....

Yudhistira Anm Massardi, 1975


 

Friday, June 15, 2012

Rolf Heimann


Memang wajar:
Yang berwajah kulit putih
Kurang ajar

Betapapun ku coba ingat
Kata-kata, waktu singkat
Saya yakin, saya lupa
Arti kata yang serupa,
Kacau balau otak saya.
Mengacaukan! Berbahaya!


..............................
............................................

Steve Madden

City Boy

I see my brother passing
I drift through his eye
I pass through his emotion
To him I just passed by

And so it seems
Among a crowd
My life is only mere illusion
All i see is a mess around me
Alone..all one..amidst my own confusion




 

Sri Dean


The FIRST SOUND

My task is translate
the movement of the leaves, hanging
on tired branches.  
Secrets need words, spoken in silence.
When a leaf falls, there is no blood.  But in a dark room, someone
feels grief and cries out in pain (Translated by Harry Aveling)

NADA AWAL

Tugasku hanya menterjemah
gerak daun yang tergantung
di ranting yang letih. Rahasia
membutuhkan kata yang terucap
di puncak sepi. Ketika daun
jatuh takada titik darah. tapi
di ruang kelam ada yang merasa
kehilangan dan mengaduh pedih ( Subagio Sastrowardoyo)







































Rory Hudson

Night song

In the small hours that cradle us this lonely night,

she draws in silent sleep my quiet embrace.

I know that if I touch her lightly in the dark

she will roll slowly over and allow me

to hold her hostage through the warp of time

against time's depredations.



She's not a slave to sleep.

Knowing that day will break the dark in course,

she murmurs softly of memory, dreaming deep

of love and mystery, breathing soft and slow

within a world of wonder.

We sigh together. For a little while

night whispers secrets of another life.





Mannix Foster


KRIAPUR

Aku ingin menjadi batu di dasar kali
Bebas dari pukulan angin dan keruntuhan
Sementara biar orang-orang berhibuk diri
dalam desau rumput pohonan

Jangan aku memandang keluasan langit tiada tara
Seperti padang-padang tengadah
Atau gunung-gunung menjulang
Tapi aku ingin menjadi sekedar bagian dari kediaman

Aku sudah tak tahan lagi melihat burung-burung pindahan
Yang kaubunuh dengan keangkuhanmu yang mati terkapar

Di sangkar-sangkar putih waktu
O, aku ingin jadi batu di dasar kali
Menanti datang saat abadi
...............

I want to be a rock in the river
free from the beating of the wind, unchanging,
Let others do as they want
in the rustle of the vwind, the blowing of the leaves
.......................
..............................(the rest please translate as 'homework' will you?)

Solo, 1981 (Diambil dari 'Secret Need Words' Indonesian Poetry
1966-1998 - Harry Aveling)

Henny Kwee


HIDUP

Terasa pendeknya hidup memandang sejarah,
Tapi terasa panjangnya karena derita.
Maut, tempat perhentian terakhir.
Nikmat datangnya dan selalu di beri salam.

Soe Hok Gie 5-1-1962 ( Henny satu kampus sama  Gie: "Jalannya persis kaya Arif Budiman".)



Bruce Grey

Lisa


Window

The frame of a high set window,

encasing smudged clouds of grey,

inevitably the dark approaches,

yet glimpses of blue shinethrough,

beauty in the fading light,

green leaves gently sway.

LHB

Garage Cafe 26 May 12

Caroline, James, Jake & Marika

Read by Caroline Holper

Love's Coming

QUIETLY as rosebuds
Talk to thin air,
Love came so lightly
I knew not he was there.

Quietly as lovers

Creep at the middle noon,
Softly as players tremble
In the tears of a tune;

Quietly as lilies

Their faint vows declare,
Came the shy pilgrim:
I knew not he was there.

Quietly as tears fall

On a warm sin,
Softly as griefs call
In a violin;

Without hail or tempest,

Blue sword or flame,
Love came so lightly
I knew not that he came. 


 
by John Shaw Neilson
Karina, Nani & Helen
 
KATANYA

Kehadirannya diiringi
secuil senyum tersungging dibibirnya,
dibawah bayang-bayang bulan, katanya
mawar yang menyerbak kehidupan kita
berguguran kelopak-kelopak terembus angin
tanpa gelutan meronta
pasrah pada naluri alam

Katanya,
kuikuti derasnya arus air yang melesat dari hulu sungai
yang kan meruyak di tubir lautan yang tak berbatas.
Biarkan burung-burung melepas bebas
di relung langit yang diwarnai
pelangi melengkung tak bertepi

Katanya lagi,
bintang pun henti bicara
bulan pun henti senyum
angin pun melarikan diri
dan kembaraku pun tak berlabuh

Sementara kutengadahkan kepala menantang bulan
Ia terpaku melihat bayang-bayangnya sendiri.
Dengan lirih, katanya
persimpanganmu bagai sembilu
yang merasuk relung hati ini
seperti Rama yang terluka
menanti kembalinya Shinta
seperti retaknya kaca
lebih retak lagi hati ini.

Medio 2003 by Nani Pollard




 




James, Jake, Marika, Caroline.....
..their lovely daughter, Fadia &Deden

Lisa, Ningsih, Lella & Lawrence are dancing!
.....Lisa, Henny..